“Saat IKAMAYO Menyusun Pukulan Penentu: Lahirnya Peta Jalan Perubahan”
“Saat IKAMAYO Menyusun Pukulan Penentu: Lahirnya Peta Jalan Perubahan”
Yogyakarta, klik-infopol.com — Dalam semangat “pukulan terakhir yang menentukan”, Ikatan Keluarga Malaka Yogyakarta (IKAMAYO) resmi membuka Tahapan Penerimaan Anggota Baru (TPAB/LDK) periode 2025–2026. Agenda yang digelar Sabtu, 29 November 2025 di Pendopo Rejo Kaki Langit, Mangunan, Bantul, ini menjadi momentum penting untuk menyusun ulang arah perkaderan IKAMAYO.
Panitia mengusung tema “Membangun Kepemimpinan Berkarakter Melalui Kesadaran Diri dan Semangat Kebersamaan Menuju IKAMAYO yang Berkualitas dan Berintegritas.”
Ketua Panitia, Priscila Nahak, membuka kegiatan dengan menyuarakan semboyan,
“Neon Ida Laran Ida Hodi Haburas Funan Kla’ut Malaka Iha Rai Jogja.”
Ia menegaskan bahwa moto ini adalah ajakan untuk belajar bersama, menjawab polemik Malaka, dan menuntun anggota baru mengenali tugasnya sebagai mahasiswa dalam bingkai visi–misi IKAMAYO.
Ketua Umum IKAMAYO, Ronaldo Marten Bauk, menegaskan komitmen untuk membentuk generasi yang berdedikasi bagi organisasi dan Kabupaten Malaka. Ia menyebut pembangunan daerah harus berpijak pada kebudayaan Wewiku–Wehali sebagai identitas bersama.
—
Peta Jalan IKAMAYO: Mencabut Akar Masalah, Membangun Sistem Baru
IKAMAYO kini menyediakan “peta jalan” sebagai pedoman bergerak bagi pengurus dan anggota baru. Langkah ini lahir dari refleksi atas persoalan internal sebelumnya—kurangnya inisiatif, minimnya koordinasi, hingga rendahnya kesadaran kolektif yang membuat aktivitas organisasi berjalan setengah hati.
Peta jalan ini dirancang untuk:
membentuk dasar pikir baru dalam memikul tanggung jawab,
melatih pengurus bersikap proaktif,
memutus budaya saling menunggu,
serta menumbuhkan kebiasaan kerja yang konsisten.
IKAMAYO menargetkan lahirnya kader inovatif, solutif, dan mampu membaca masalah Malaka secara tajam sehingga dapat mengawal agenda pembangunan di tengah perubahan industri dan teknologi.
—
Materi Perkaderan: Dari Sejarah, Kepemimpinan, Hingga Self-Awareness
Pada sesi materi, Ketua Umum Ronaldo Marten Bauk menegaskan bahwa IKAMAYO bukan sekadar wadah, tetapi tindakan nyata. Kaderisasi, katanya, harus terus dirawat dan diperbarui agar melahirkan kader berintegitas dan bernafaskan budaya, yang kelak mampu berkontribusi bagi Malaka maupun internal IKAMAYO.
Materi berikutnya disampaikan Jevon Laka, yang mengulas tantangan kepemimpinan di era teknologi informasi. Ia mengingatkan bahwa kecerdasan artifisial mulai mengambil alih banyak aspek kerja manusia. IKAMAYO harus berani menciptakan model perkaderan yang adaptif, kreatif, dan kritis agar tetap relevan.
Sesi Self-awareness dan Personal Branding dibawakan oleh Gloria Seran, demisioner IKAMAYO. Ia menekankan bahwa mengenali diri adalah fondasi membangun karier dan kepemimpinan. Anggota baru diharapkan tak takut mencoba hal baru dan belajar dari pengalaman.
Wakil Ketua IKAMAYO, Ivon Nggebu, menambahkan bahwa perkaderan bukan proses instan. Ia menyebut perkaderan sebagai “jalan suci” untuk membentuk lima kualitas insan cita, yang dapat dijadikan dasar merumuskan kebutuhan IKAMAYO di era sekarang.
—
Titik Awal Arah Baru IKAMAYO
TPAB/LDK 2025 menjadi titik awal arah baru organisasi. Harapannya, kegiatan ini memperkuat:
kualitas perkaderan,
disiplin pengurus dan anggota,
dialektika internal,
dan komitmen bersama membangun Malaka dari Yogyakarta.
IKAMAYO menegaskan bahwa perubahan hanya bisa dicapai bila kader tidak lagi menunggu, tetapi berani mengambil inisiatif — pukulan penentu bagi masa depan organisasi.
……………
Editor: Andry Bria
Redaksi: Klik-Infopol.com — Suara Rakyat, Fakta & Integritas






