Perantau Malaysia Bangun “Jembatan Mataros” — Romo Sintus: Ini Jembatan Kasih, Tamparan untuk Pemerintah
filter: 0; jpegRotation: 90; fileterIntensity: 0.000000; filterMask: 0; module:1facing:0; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Auto; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 0.0; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;
Perantau Malaysia Bangun “Jembatan Mataros” — Romo Sintus: Ini Jembatan Kasih, Tamparan untuk Pemerintah
MALAKA, klik-infopol.com — Dari peluh dan kerja keras para perantau asal Desa Forekmodok yang bekerja di Malaysia, lahirlah sebuah infrastruktur penuh makna: Jembatan Mataros, atau yang kini dikenal sebagai Jembatan Kasih. Tanpa bantuan pemerintah, jembatan ini berdiri sebagai fasilitas umum bagi seluruh warga.
Dalam Misa Syukur Pemberkatan Jembatan Mataros, Romo Yasintus Nesi Pr menegaskan bahwa jembatan ini bukan sekadar bangunan yang menghubungkan dua titik, tetapi simbol cinta dan pengorbanan dari warga rantauan.
> “Nama jembatan ini Jembatan Mataros, jembatan rantauan. Tapi sejatinya ini adalah jembatan kasih,” tegas Romo.
Tamparan untuk Pemda & DPRD Malaka
Di hadapan warga, Romo menyampaikan pesan keras kepada Pemerintah Kabupaten Malaka untuk membangun, Pemerintah Desa, dan DPRD Malaka agar membuka mata dan hati terhadap kebutuhan masyarakat.
> “Ini tamparan keras untuk Pemda Malaka dan DPRD. Para perantau bekerja bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk melayani banyak orang. Pemerintah seharusnya lebih peka melihat jeritan masyarakat,” jelasnya.
Solidaritas dari Negeri Orang
Romo mengingatkan bahwa para perantau pergi bukan karena berkelebihan, tetapi karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan di kampung sendiri. Meski hidup dalam tekanan dan tantangan di Malaysia, mereka tetap memikirkan kampung halaman.
> “Mereka bekerja tanpa kenal lelah, bahkan sampai keringat darah. Dari pengorbanan itu, mereka masih mampu menghadirkan jembatan kasih bagi umum,” ungkapnya.
Romo turut memanjatkan doa bagi seluruh perantau Forekmodok agar dilindungi Tuhan Yesus dan Bunda Maria dalam perjuangan mereka menopang keluarga.
Pesan untuk Keluarga Para Perantau
Romo meminta keluarga di kampung agar selalu mendukung perantau dalam doa.
> “Percayalah, rejeki tidak pernah tertukar. Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang memperjuangkan hak hidupnya,” tutup Romo.
Jembatan yang Menghubungkan Pengorbanan & Harapan Dalam Kasih
Kini Jembatan Mataros resmi digunakan masyarakat sebagai fasilitas publik. Dibangun tanpa dana pemerintah, jembatan ini menjadi bukti bahwa solidaritas warga rantauan mampu menutup celah yang seharusnya diisi negara.
Jembatan ini bukan hanya akses transportasi—melainkan penghubung cinta, pengorbanan, dan harapan untuk masa depan Desa Forekmodok.
——
Editor: Andry Bria
Redaksi: Klik-Infopol.com — Suara Rakyat, Fakta & Integritas
Oleh: Romo Sintus






