“Pemuda NTT Dikeroyok di Bali: Flobamorata Serukan Keadilan, Kutuk Tindakan Dehumanisasi Publik”
“Pemuda NTT Dikeroyok di Bali: Flobamorata Serukan Keadilan, Kutuk Tindakan Dehumanisasi Publik”
Bali ,klik-infopol. Com– Aksi pengeroyokan yang dialami Fransiskus Haekase (nama sesuai laporan polisi), warga asal Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, menuai kecaman luas. Korban diinformasikan mengalami kekerasan fisik secara terbuka di kawasan Puri Gading, Jimbaran, pada 29 November 2025. Foto kondisi korban yang tergeletak bersimbah darah beredar luas dan memicu solidaritas masyarakat NTT.
Berdasarkan Surat Tanda Penerimaan Laporan di Polsek Kuta Selatan, korban melaporkan dugaan tindak pidana pengeroyokan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP. Ia disebut mendapat pukulan berulang pada bagian kepala, wajah, hingga tubuh, serta mengalami penyanderaan oleh sejumlah orang. Kejadian disebut disaksikan banyak warga.
👤 Narasumber (nama samaran: Budiano S) menyebut peristiwa ini sebagai bentuk dehumanisasi sosial yang tidak hanya melukai fisik korban, tapi juga martabat masyarakat NTT.
> “Apa pun pemicu persoalan, penyelesaiannya harus melalui jalur hukum, bukan dengan aksi kekerasan sewenang-wenang seperti tontonan publik. Ini mencederai nilai kemanusiaan dan prinsip dasar hukum,” tegasnya.
Ia menilai tindakan tersebut berpotensi mencerminkan segregasi, rasisme, atau diskriminasi terhadap warga asal NTT.
> “Kami putra-putri Flobamorata tidak sedang mencari permusuhan, tapi menuntut keadilan dan perlindungan hukum yang setara. Jangan melihat kami sebagai ancaman atau batu sandungan. Kami lahir dari bumi yang sama, menghirup napas yang sama, dan kelak akan kembali ke tanah yang sama,” ujarnya.
—
⚖️ Seruan untuk Penegakan Hukum
Tokoh muda NTT menyerukan agar proses hukum berjalan objektif tanpa intervensi. Mereka mengingatkan bahwa:
Negara berdiri atas dasar Pancasila dan UUD 1945
Setiap warga negara memiliki hak perlindungan hukum
Tindakan kekerasan massal, penyanderaan, maupun penghinaan publik tidak dapat dibenarkan.
> “Kami tidak ingin insiden ini menjadi bara dendam. Tapi biarlah menjadi momentum penegasan bahwa martabat manusia harus dihormati. Aparat wajib bertindak tegas.”
—
🧿 Penutup
Masyarakat Flobamorata di berbagai daerah diminta tetap tenang namun bersatu dalam solidaritas, mengawal proses hukum hingga tuntas.
———
Editor: Andry Bria
Redaksi: Klik-Infopol.com — Suara Rakyat, Fakta & Integritas






