Mahakarya Prambanan Memukau Rombongan Media Jatim: Denyut Sejarah di Tengah Antusiasme Pengunjung Lintas Negara
YOGYAKARTA – Suara decak kagum, kilatan blitz kamera, dan perbincangan dalam berbagai bahasa menjadi simfoni yang mengiringi langkah ribuan pengunjung di pelataran Candi Prambanan pada Kamis, 9 Oktober 2025. Di tengah lautan antusiasme tersebut, rombongan rekan-rekan media dari Jawa Timur (Jatim) turut hadir, melaksanakan kunjungan khusus untuk mendokumentasikan dan merasakan langsung pesona tak lekang oleh waktu dari mahakarya arsitektur Hindu terbesar di Indonesia ini.
Berlokasi di Jl. Raya Solo – Yogyakarta, Kranggan, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, kompleks candi yang megah ini kembali membuktikan statusnya sebagai destinasi wisata cagar budaya kelas dunia. Pagi itu, suasana di Candi Prambanan menunjukkan vitalitasnya sebagai titik temu budaya. Rombongan wisatawan domestik dari berbagai daerah berbaur dengan turis mancanegara yang datang dari Eropa, Asia, dan benua lainnya. Tak ketinggalan, warga lokal dan pelajar yang melakukan studi wisata turut meramaikan setiap sudut candi.
Tujuan mereka satu: menjadi saksi bisu dari kemegahan sejarah yang terukir pada setiap batu dan relief Candi Prambanan.
Kunjungan Media Jatim: Menjembatani Narasi Sejarah dan Pariwisata
Kehadiran rekan-rekan media dari Jawa Timur bukan sekadar kunjungan biasa. Misi mereka adalah untuk menangkap esensi Prambanan—sebagai bukti peradaban agung masa lampau dan sebagai aset pariwisata vital bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Indonesia. Melalui lensa kamera dan catatan mereka, diharapkan pesona Candi Prambanan dapat digaungkan lebih luas lagi, terutama untuk menginspirasi masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya agar kembali mengunjungi warisan leluhur ini.
“Kami melihat antusiasme yang luar biasa. Ini bukan hanya tentang berfoto, tetapi ada rasa ingin tahu yang mendalam dari para pengunjung mengenai sejarah di balik candi ini,” ujar salah seorang jurnalis dari rombongan tersebut. “Tugas kami adalah menerjemahkan kekaguman ini menjadi sebuah cerita yang bisa dinikmati dan dipahami oleh pembaca kami.”
Magnet Sejarah yang Tak Pernah Pudar
Daya tarik utama Candi Prambanan tidak diragukan lagi adalah kekayaan sejarah dan legenda yang menyelimutinya. Banyak pengunjung yang terlihat khusyuk mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata tentang kisah epik Ramayana yang terukir indah di relief Candi Siwa, atau legenda Roro Jonggrang yang melegenda tentang penciptaan seribu candi dalam satu malam.
Kompleks candi yang didedikasikan untuk Trimurti (tiga dewa utama Hindu: Brahma Sang Pencipta, Wisnu Sang Pemelihara, dan Siwa Sang Pemusnah) ini menawarkan pengalaman wisata edukasi yang mendalam. Pengunjung tidak hanya disuguhi pemandangan arsitektur yang menakjubkan, tetapi juga diajak menyelami nilai-nilai filosofis dan sistem kepercayaan yang berkembang pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Prambanan di Mata Dunia: Destinasi Wajib di Yogyakarta
Pada hari itu, terlihat jelas bahwa Candi Prambanan adalah destinasi global. Percakapan dalam bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, hingga Prancis terdengar di antara lorong-lorong candi. Para turis asing ini, dengan buku panduan di tangan atau mengikuti arahan pemandu, menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap detail arsitektur dan signifikansi historis setiap bangunan candi.
Keramaian ini menjadi bukti bahwa upaya pelestarian dan promosi yang dilakukan pemerintah serta pengelola cagar budaya ini berhasil. Candi Prambanan tidak hanya berdiri sebagai monumen masa lalu, tetapi hidup dan terus memberikan dampak ekonomi serta kultural bagi masyarakat sekitarnya dan bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Kunjungan media Jatim pada hari itu ditutup dengan keyakinan bahwa cerita Candi Prambanan akan terus relevan. Di tengah modernitas yang terus bergerak, denyut sejarah dari bebatuan andesit di Prambanan akan selalu menjadi panggilan bagi siapa saja yang ingin belajar, mengagumi, dan merenungkan kebesaran peradaban Nusantara.
Keyword SEO: Candi Prambanan, Wisata Cagar Budaya, Sejarah Candi Prambanan, Kunjungan Media, Pariwisata Yogyakarta, Sleman, Roro Jonggrang, Warisan Dunia UNESCO, Wisata Edukasi, Turis di Prambanan. (Tim)






