Gubernur NTT Dorong Kolaborasi Lintas Sektor Untuk Optimalisasi PAD di Sumba Barat Daya

Screenshot_20250915-161507

Melanjutkan Kunjungan kerjanya di Pulau Sumba, Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena menggelar dialog bersama Jajaran ASN di kantor UPTD Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya pada Senin, (15/9/2025) pagi.

Kedatangan Gubernur dan rombongan disambut oleh Plt. Kepala UPTD Pendapatan Sumba Barat Daya, Ermelinda P. R. Bita bersama jajaran, serta Kepala UPT KPH Wilayah Sumba Barat Daya, Marten Bulu beserta jajaran.

Plt. Kepala UPTD Pendapatan melaporkan sejumlah langkah inovatif dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), di antaranya Program DTD (Door to Door) dan pelayanan langsung, kegiatan Samling (Samsat Keliling) di 4 lokasi: Wewewa Barat, Kodi Utara, Wewewa Timur dan Kota Tambolaka. Pengawasan SPBU juga Pemanggilan melalui telephone langsung wajib pajak.

“Upaya peningkatan PAD melalui pengawasan SPBU dan pemanggilan melalui telephone langsung wajib pajak untuk diskusi terkait kepemilikan kendaraan maupun tunggakan pajak, merupakan 2 program yang telah meningkatkan partisipasi wajib pajak secara signifikan,” jelasnya.

Berdasarkan laporannya masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi, diantaranya jumlah kendaraan berplat luar daerah yang cukup besar, Intensitas kegiatan penegakan hukum (tilang) yang masih terbatas, keterbatasan perangkat untuk pelayanan Samsat Keliling serta jumlah tunggakan pajak kendaraan bermotor yang masih cukup besar.

Selanjutnya, Kepala UPT KPH Wilayah SBD, Marten Bulu, melaporkan terdapat sejumlah potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di wilayah Sumba Barat antara lain kemiri, mete, pinang sirih, dan kopi.

“Nilai perdagangan terbesar saat ini berasal dari pinang sirih. Selain itu, sebanyak 37 desa berada di kawasan hutan negara dan masyarakat sangat bergantung pada hasil kehutanan. Saat ini telah terbentuk 5 kelompok tani hutan yang mengelola HHBK, seperti produksi kopi bubuk dan minyak kemiri, untuk mendukung program One Village One Product (OVOP) yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT,” urainya.

Lebih lanjut, Ia menuturkan terdapat sejumlah tantangan di kawasan hutan antara lain rawan penyerobotan lahan, kebakaran hutan, serta perlunya pendataan potensi dan kebutuhan daerah secara lebih terukur.

“Upaya yang dilakukan antara lain patroli rutin, penegakan hukum, serta kerja sama dengan pihak swasta untuk menampung hasil produksi dan pelatihan pengelolaan HHBK,” ungkap Marten.

Pj. Sekda Kabupaten Sumba Barat Daya, Etmundus Nobertus Nau menegaskan bahwa Pemkab. Sumba Barat berkomitmen meningkatkan PAD dengan memperketat pengawasan di SPBU, mengingat banyaknya kendaraan berplat luar yang beroperasi di wilayah SBD.

“Pemkab. Sumba Barat Daya juga akan terus bersinergi dengan UPTD Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya untuk mendukung pencapaian target PAD,” tambahnya.

Dalam arahannya, Gubernur NTT menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan inovasi dalam mengoptimalkan PAD. Ia mendorong optimalisasi seluruh sumber daya daerah demi mewujudkan pembangunan yang mandiri dan berkelanjutan.

“Setiap UPTD terus berkreasi dan berinovasi dengan semangat semi-swasta, namun tetap berpegang teguh pada aturan yang berlaku,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya sinergi pemanfaatan fasilitas bersama antara pemerintah Provinsi NTT, Kabupaten, dan UPTD, sekaligus mengoptimalkan potensi sektor unggulan seperti pertanian, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Menurutnya, pengelolaan PAD harus dilakukan secara profesional dan transparan sebagai bentuk akuntabilitas kepada masyarakat.

“Upaya peningkatan rasio wajib pajak, termasuk penagihan tunggakan, juga perlu diperkuat, disertai pengawasan keuangan yang sistematis agar tidak terjadi kebocoran pendapatan,” lanjut Gubernur.

Selain itu, Gubernur memberikan perhatian pada pentingnya pemberian apresiasi bagi individu maupun tim yang berhasil melampaui target, serta mendorong pemanfaatan data akurat untuk mendukung evaluasi program dan pengambilan kebijakan yang tepat.

“Seluruh upaya optimalisasi PAD harus berorientasi pada produktivitas dan hasil nyata, sehingga dapat memberikan dampak langsung bagi pembangunan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumba Barat Daya,” ungkap Gubernur menutup arahannya.

 

Demikian Siaran Pers ini dibuat untuk dipublikasikan. #AypBangunNTT

Penulis : Fara Therik

Foto : Meldo Nailopo

Video : Dio Ceunfin