Desember 13, 2025

INSIDEN MOBIL MBG SERUDUK SISWA DI SDN 01 KALIBARU: KESAKSIAN MENGHARUKAN, SOPIR CADANGAN DIPERIKSA, POLISI DALAMI KELALAIAN SOP OPERASIONAL

FB_IMG_1765463577440

INSIDEN MOBIL MBG SERUDUK SISWA DI SDN 01 KALIBARU: KESAKSIAN MENGHARUKAN, SOPIR CADANGAN DIPERIKSA, POLISI DALAMI KELALAIAN SOP OPERASIONAL

Klik-infopol. Com|Berita Terkini|Jakarta Utara — Kepanikan besar pecah di SDN 01 Kalibaru Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, ketika sebuah mobil Makan Bergizi Gratis (MBG) kehilangan kendali dan menyeruduk puluhan siswa pada Kamis pagi, 11 Desember 2025. Insiden yang terjadi sekitar pukul 06.30–06.40 WIB itu mengakibatkan sekitar 22 siswa dan satu guru mengalami luka-luka, beberapa di antaranya terjepit di bawah kolong kendaraan. Beruntung, tidak ada korban jiwa.

Video amatir yang beredar memperlihatkan siswa-siswi terpental, sementara orang dewasa berusaha mengangkat mobil untuk menyelamatkan anak-anak di bawahnya. Insiden ini memantik sorotan publik terhadap standar keselamatan operasional kendaraan MBG, termasuk kualifikasi sopir dan sistem pengawasan distribusi.

KESAKSIAN SAKSI MATA: “MOBIL SEPERTI MELONCAT MAJU, ANAK-ANAK BERTERIAK”

Beberapa saksi mata termasuk guru dan warga sekitar memberikan keterangan yang menggambarkan detik-detik menegangkan tersebut.

Seorang guru yang sedang mendampingi barisan siswa mengatakan:

> “Kami sedang mengatur barisan, tiba-tiba mobil itu seperti meloncat maju. Anak-anak tidak sempat lari. Kami langsung berteriak dan berusaha menarik mereka.”

 

Sementara seorang siswa kelas 5 yang menjadi saksi menuturkan:

> “Tiba-tiba mobilnya datang dari samping. Teman saya yang di depan saya jatuh, saya lihat ada yang masuk ke kolong mobil.”

 

Warga yang menolong korban bercerita:

> “Kami langsung angkat mobil rame-rame karena ada anak yang terjepit. Suasananya kacau sekali, banyak yang nangis dan teriak.”

 

Keterangan para saksi ini menguatkan dugaan bahwa mobil melaju tanpa kontrol penuh, bukan sekadar melaju pelan seperti laporan awal.

POLISI: “ADA UNSUR KELALAIAN MANUSIA YANG SEDANG DIDALAMI”

Polres Metro Jakarta Utara langsung mengamankan sopir cadangan yang mengemudikan mobil tersebut. Sopir utama diketahui absen dan digantikan pengemudi pengganti.

Kapolres Metro Jakarta Utara menyampaikan:

> “Kami mendalami dugaan human error, termasuk salah injak pedal atau ketidaksiapan sopir dalam mengoperasikan kendaraan. Tes urine, pemeriksaan kesehatan, dan rekonstruksi sedang dilakukan.”

 

Selain itu, polisi juga menyoroti dugaan kelalaian struktur operasional MBG.

> “Kami memeriksa SOP penugasan sopir, apakah sopir cadangan sudah tersertifikasi, apakah ada pelatihan, dan bagaimana mekanisme pengecekan kendaraan sebelum beroperasi.”

 

Kasus ini resmi naik ke tahap penyidikan, membuka peluang adanya tersangka jika bukti kelalaian terbukti kuat.

PIHAK SEKOLAH: “YANG PENTING ANAK-ANAK SELAMAT, TAPI SOP HARUS DIEVALUASI TOTAL”

Wakil kepala sekolah menyampaikan rasa syok sekaligus harapan agar kejadian ini tidak berulang:

> “Kami menerima program MBG dengan baik, tapi keselamatan anak adalah prioritas. SOP kendaraan harus diperketat agar tidak ada lagi kejadian seperti ini.”

 

Pihak sekolah tengah mendampingi siswa yang mengalami trauma, sekaligus menjaga komunikasi dengan orang tua.

ORANG TUA: “KAMI IKHLAS, TAPI KEAMANAN ANAK-ANAK JANGAN DIANGGAP SEPELE”

Sejumlah orang tua korban menuntut evaluasi menyeluruh terhadap distribusi MBG.

> “Kami tidak mau program dihentikan, tapi sopir harus yang benar-benar siap. Anak kami ini masa depannya panjang, jangan sampai jadi korban kelalaian.”

 

RESPON BGN: MINTA MAAF DAN JANJIKAN EVALUASI NASIONAL

Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pengelola MBG langsung meminta maaf dan menyatakan kesiapan menanggung semua biaya pengobatan.

Kepala BGN mengatakan:

> “Kami bertanggung jawab atas kejadian ini. Biaya perawatan seluruh korban ditanggung dan kami mendukung penyelidikan. Evaluasi SOP nasional akan dilakukan agar kejadian ini tidak terulang.”

 

Evaluasi mencakup:

Kompetensi dan sertifikasi sopir

Evaluasi ulang perusahaan penyedia kendaraan

Pengecekan kelayakan armada

Pengaturan waktu distribusi agar tidak bertabrakan dengan kegiatan siswa

Sistem kontrol internal pada sekolah dan pihak distributor

 

ANGLE INVESTIGASI: ADA CELAH SOP YANG DIDUGA LEMAH DI LAPANGAN

Berdasarkan analisis awal dan pernyataan beberapa pihak, ada beberapa potensi kelalaian SOP yang mulai mengemuka:

1. Penugasan Sopir Cadangan Tanpa Verifikasi Ketat

Sopir cadangan diduga tidak melalui pengecekan kesiapan atau sertifikasi standar untuk mengemudi kendaraan pengangkut makanan di lingkungan sekolah.

2. Tidak Ada Spot Parkir Aman di Dalam Sekolah

Kendaraan MBG masuk ke area yang saat itu dipakai untuk kegiatan siswa.
Idealnya, distribusi dilakukan setelah jam masuk, bukan saat anak-anak berkegiatan.

3. Tidak Ada Pendampingan Petugas Saat Kendaraan Masuk

Seharusnya ada guru atau petugas keamanan sekolah yang mengarahkan mobil MBG saat memasuki area aktivitas siswa.

4. Pemeriksaan Kendaraan Diduga Tidak Dilakukan Secara Ketat

Dugaan lain adalah kurangnya pengecekan fungsi rem dan pedal sebelum mobil beroperasi pagi itu.

Semua dugaan ini sedang didalami polisi dan BGN.

PENUTUP: DUKUNGAN UNTUK KORBAN DAN DESAKAN UNTUK PERBAIKAN SISTEM

Insiden ini menjadi pengingat bahwa keselamatan anak-anak di sekolah bukan sekadar tanggung jawab guru, tetapi juga seluruh pemangku kebijakan. Evaluasi terhadap program MBG sangat diperlukan agar distribusinya tidak menimbulkan risiko baru bagi siswa.

klik-infopol.com akan terus memantau perkembangan penyidikan dan menghadirkan laporan lanjutan begitu ada penetapan tersangka atau temuan baru dari pihak kepolisian.

Editor: Andry Bria
Klik-Infopol.com | Suara Rakyat, Fakta & Integritas