“Rai Malaka Menunggu Pemimpinnya Bangun: Nasib 1.038 P3K Paruh Waktu di Ujung Kesabaran”
“Rai Malaka Menunggu Pemimpinnya Bangun: Nasib 1.038 P3K Paruh Waktu di Ujung Kesabaran”
Rai Malaka —
Lucunya hari ini di Kabupaten Rai Malaka, seolah para pimpinan sedang tertidur dalam kelamnya malam. Harapan rakyat—para pejuang nasib P3K paruh waktu—ditinggalkan begitu saja.
Nama rakyat dijual hanya sebatas cerita, sementara anak tani dan anak pedagang berubah menjadi pengangguran di tengah situasi genting jelang akhir Desember 2025. Mereka menunggu dengan cemas, takut, dan lelah.
Hari ini para pimpinan tampak baik-baik saja. Rapat dengan tumpukan kertas tebal, merangkai kata-kata seindah melodi. Sayangnya, hati dan telinga justru tak mampu merasakan susah-payah perjuangan anak daerah yang sudah bertahun-tahun berharap.
Tidak juga terdengar suara-suara yang terus bertanya, penuh kecemasan dan kerinduan.
Wahai pimpinan Rai Malaka, kekuasaan itu hanya lima tahun. Tapi doa 1.038 pejuang P3K paruh waktu akan terus mengetuk langit: agar pimpinan segera sadar dan merespons perjuangan anak daerah yang sudah terombang-ambing hampir satu tahun.
Di ujung jalan, ada anak kecil tanpa latar keluarga pejabat; hanya menggenggam mimpi tentang keadilan. Ia bermimpi agar putra-putri asli Malaka tidak menjadi pengangguran di tanah sendiri. Ia ingin melihat kesejahteraan tumbuh di bumi Rai Malaka.
Namun sayang, pemimpin hari ini masih seolah mati rasa.
Haiii… pimpinan Rai Malaka. Siapa lagi yang mengurus nasib anak daerah kalau bukan bapak?
Kami hanya menitipkan doa: semoga bapak sehat, dan semoga hati bapak tergerak untuk segera menjawab perjuangan P3K paruh waktu di Rai Malaka.
Oleh: Alex Mesakh 🌹
Untuk: Pimpinan Kabupaten Malaka
#Bupati
#KetuaDPRD
SALAM PERJUANGAN — SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA. 🇮🇩🔥✊🏻***(TM Redaksi)






