Gubernur NTT Canangkan “East Nusa Tenggara Scouting Reborn” di Hari Pramuka ke-64

Ribuan anggota Pramuka dari seluruh kabupaten/kota memadati Stadion Lasitarda, Lasiana, Kupang, Kamis (14/8) malam, untuk mengikuti puncak peringatan Hari Pramuka ke-64 Tahun 2025. Kegiatan tersebut dimeriahkan drumband Tunas Kwarda NTT, senam massal, pionering, kolone tongkat, hingga api unggun renungan ulang janji.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, bertindak sebagai Pembina Upacara sekaligus mencanangkan tagline baru Kwarda NTT: “East Nusa Tenggara Scouting Reborn : Bangkit menuju Revitalisasi Gerakan Pramuka Nusa Tenggara Timur”, lengkap dengan maskot dan lagu baru sebagai simbol kebangkitan Gerakan Pramuka di provinsi ini. Acara ini turut dihadiri Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, jajaran Forkopimda NTT, Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemprov NTT,para Kepala Sekolah, Pembina dan Pelatih Pramuka, serta tokoh Pramuka NTT.
Ketua Kwartir Daerah NTT, Sinun Petrus Manuk, melaporkan bahwa tema nasional Hari Pramuka tahun ini adalah “Pramuka Berkolaborasi Membangun Ketahanan Bangsa”. Setelah beberapa tahun tidak terselenggara karena pandemi COVID-19, peringatan Hari Pramuka tahun ini berlangsung meriah, termasuk di NTT.
Rangkaian kegiatan di NTT dimulai pada 8 Agustus dengan kerja bakti serentak di seluruh Kwarcab. Selanjutnya, pada 11 Agustus diadakan kegiatan bakti sosial seperti donor darah bekerja sama dengan PMI dan Hotel Sotis, yang berhasil mengumpulkan 61 kantong darah. Puncaknya, perkemahan berlangsung pada 13–15 Agustus di Lapangan Lasitarda dengan ribuan peserta.
Kegiatan serupa juga digelar di beberapa daerah lain di NTT. Partisipasi terbesar tercatat di Sumba Barat (4.000 peserta), Flores Timur (2.200 peserta), Nagekeo/Boawae (1.500 peserta), dan Manggarai khusus putri (600 peserta).
Dalam amanatnya, Gubernur NTT menegaskan bahwa peringatan Pramuka tahun ini istimewa karena bertepatan dengan 80 tahun kemerdekaan RI. Ia mengingatkan semangat gotong royong generasi pendahulu, yang kini perlu diteruskan untuk mengatasi kemiskinan, ketertinggalan, kerusakan lingkungan, dan keterbatasan sumber daya, agar kemerdekaan benar-benar membawa kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, dan masa depan lebih baik bagi seluruh rakyat, termasuk di NTT.
Gubernur menekankan peran Pramuka dalam membentuk karakter generasi muda. “Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka melatih kita berpegang pada kebenaran, bertanggung jawab, disiplin, peduli pada sesama, dan mencintai alam. Kalau orang-orang Pramuka menjadi pemimpin seperti janji Pramuka tadi, Indonesia dan NTT akan lebih hebat lagi,” ujarnya.
Ia juga mengaitkan peran Pramuka dengan program strategis Pemprov NTT, seperti NTT Mart, Dapur Flobamorata, Pameran Pembangunan NTT BaGaYa, dan Kirab Budaya, yang terbukti meningkatkan kemandirian ekonomi lokal. Contohnya, pemasaran kain tenun NTT yang terjual hampir Rp.1 miliar dalam empat hari pameran di Jakarta.
Gubernur Melki juga mengajak anggota Pramuka menjadi pelopor pelestarian lingkungan dan penggerak kreativitas daerah. “Tanamlah pohon, jaga sumber air, bersihkan pantai dan sungai, kelola sampah dengan bijak. Gunakan teknologi untuk hal positif: mempromosikan budaya lokal, produk UMKM, pariwisata, dan prestasi anak muda, sehingga NTT dikenal sebagai daerah kreatif dan produktif,” pesannya.
Dalam amanatnya, Gubernur tampak terharu mengenang ayahnya, mantan Sekretaris Kwarda NTT. “Sejak kecil, saya sering diajak mengikuti kegiatan Pramuka. Malam ini, saya merasakan kehadiran orang tua saya. Dia bangga bahwa anaknya bisa meneruskan jejaknya di Pramuka,” ujarnya, disambut tepuk tangan hangat hadirin.
Gubernur juga mengapresiasi Wakil Gubernur NTT yang mengingatkan ASN untuk menghidupi nilai-nilai Pramuka. “Setiap tanggal 14, semua ASN diwajibkan mengenakan seragam Pramuka. Ini bagian dari memastikan nilai-nilai Pramuka tetap hidup di NTT,” katanya.
Acara semakin meriah dengan penganugerahan Lencana Tunas Melati kepada dua anggota berprestasi dan Dharma Bakti kepada tiga anggota. Gubernur juga mengumumkan rencana penyelenggaraan Jambore Tingkat Provinsi NTT 2026 dan menegaskan bahwa seragam Pramuka adalah simbol komitmen untuk menghidupi nilai disiplin, tanggung jawab, kepedulian, keberanian, kejujuran, dan kerja keras.
Demikian Siaran Pers dibuat untuk dipublikasikan. #AyoBangunNTT
Penulis : Oan Wutun
Foto – Video : Dio Ceunfin – Adrianus Hau