NTT.Infopol.com – Pengerjaan tiga proyek strategis nasional di wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan progres positif, dengan satu proyek bahkan melampaui target. Hal ini disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK 2.5) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II, Dirmala, pada Jumat (1/8/2025).
Dirmala menjelaskan bahwa hingga awal Agustus 2025, seluruh proyek berjalan sesuai jadwal, bahkan salah satunya telah melampaui target yang ditetapkan. Ketiga proyek tersebut meliputi satu paket penanganan longsor dan dua paket preservasi jalan nasional, yang bertujuan meningkatkan konektivitas di wilayah perbatasan yang rawan kerusakan dan longsor.
Proyek Penanganan Longsor Noelelo-Oenaek: Proyek penanganan longsor di ruas Noelelo-Oenaek, senilai Rp2,61 miliar, telah mencapai progres 81,6%. Proyek ini berhasil melampaui target panjang penanganan 75 meter.
Proyek Preservasi Jalan Oepoli-Saenam-Napan: Proyek preservasi Jalan Oepoli-Saenam-Napan, dengan nilai kontrak Rp7,16 miliar dan dimulai sejak 5 Mei 2025, telah mencapai progres 36,10%.
Proyek Preservasi Jalan SP. Amol-Manamas-Wini: Proyek preservasi Jalan SP. Amol-Manamas-Wini, senilai Rp2,66 miliar, menunjukkan progres sebesar 64,07%.
Meskipun sempat terjadi kendala kecil berupa longsor di satu titik, Dirmala memastikan hal tersebut telah ditangani dengan cepat. Saat ini, fokus utama adalah untuk mempercepat pengerjaan agar ketiga proyek dapat selesai tepat waktu pada 31 Desember 2025. Koordinasi yang baik antar tim di lapangan dan kondisi cuaca yang mendukung menjadi kunci keberhasilan proyek ini.
“Peningkatan konektivitas di wilayah perbatasan merupakan prioritas utama,” tegas Dirmala. “Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut.” Keberhasilan proyek ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur di daerah terpencil dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT.
